cari-journey

Kamis, 23 Juni 2011

Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur

Komodo National Park *Taken with Canon EOS 50D + Tamron SP AF 17-50mm f/2.8 XR Di-II LD Aspherical (IF) + CPL (FL:25mm; F/11; 1/80sec; ISO-100)

Ketika kita mendengar kata Komodo, pasti yang akan terpintas dalam fikiran kita tentang binatang melata, buas, dilindungi, kandidat 7 wonder, naga, dinosaurus, dan pulau Komodo. Pulau Komodo, dikenal sebagai pulau yang dihuni oleh banyak sekali komodo, dan pulau tersebut merupakan habitat asli komodo. Ternyata selain pulau Komodo terdapat satu buah pulau lagi yang dihuni oleh banyak komodo, yaitu pulau Rinca, bahkan menurut informasi dari warga di Labuan Bajo dan sekitarnya, pulau Rinca memiliki jumlah komodo yang jauh lebih banyak dari pulau Komodo itu sendiri, gosip menurut mereka, ada sekitar 1300 ekor komodo yg menetap dan hangout di pulau Rinca sementara di pulau Komodo tidak sampai setengahnya, hanya berkisar antara 600 ekor komodo.

Pulau Rinca dapat di jangkau dengan perahu, dari Labuan Bajo ada dua pilihan untuk mencapai pulau Rinca, lewat Agen (Tour), atau dengan menggunakan perahu ojek yang mengangkut warga pulau Rinca yang hendak berjual-beli di Labuan Bajo, jika lewat agen harga yang ditawarkan adalah 250rb untuk wisatawan lokal dan 500rb untuk wisatawan asing, paket tersebut termasuk nasi box makan siang dan dua buah botol air mineral, sementara jika melalui perahu ojek bergantung dengan hasil negosiasi kita, biasanya sekitar 10-30rb, akan tetapi perahu ojek ini hanya ada sekali dalam sehari, sehingga kita harus menginap di rumah penduduk di pulau Rinca, dan ini butuh negosiasi dan pendekatan lagi, mengingat mereka sebenarnya tidak menyediakan penginapan. Untuk menggunakan perahu ojek, kita harus mencari dan menunggu perahu ojek tersebut di TPI (Tempat Pelelangan Ikan), sebuah dermaga kecil tempat nelayan dan warga pulau sekitar Labuan Bajo berlabuh untuk bertransaksi atau berpergian di pulau flores atau keluar pulau flores. Sebagaimana lazimnya TPI, tentunya kita akan mendengar riuh suara orang yang tawar menawar harga ikan dan bau amis yang menyengat. Beda halnya jika melalu agen, agen-agen dapat kita temui disepanjang jalan di tepi laut Labuan Bajo, dan kita akan diberangkatkan melalui Pelabuhan Tilong, pelabuhan yang jauh lebih baik kondisinya dibandingkan TPI.
Tempat Pelelangan Ikan Labuan Bajo *Taken with Canon EOS 50D + Tamron SP AF 17-50mm f/2.8 XR Di-II LD Aspherical (IF) + CPL (FL:17mm; F/5.6; 1/400sec; ISO-320)

Menuju Pulau Rinca menggunakan perahu membutuhkan waktu sekitar 2 sampai 2,5jam, dan dengan paket regular (250rb untuk wisatawan lokal dan 500rb untuk wisatawan asing) kita akan menggunakan perahu yang disudah didisain untuk mengangkut penumpang. Namun ada paket lainnya yang menggunakan perahu pesiar, tentu saja denga harga yang jelas jauh berbeda. Satu perahu penumpang kecil ini bisa mengangkut sampai 6 orang agar keleluasaan wisatawan tetap terjaga, disediakan bangku dan karpet untuk penumpang duduk-duduk santai menikmati perjalan.
Perahu Penumpang bersandar di Pulau Kelor *Taken with Canon EOS 50D + Tamron SP AF 17-50mm f/2.8 XR Di-II LD Aspherical (IF) + CPL (FL:17mm; F/8; 1/100sec; ISO-200)
Perahu menuju Pulau Rinca berangkat dari Labuan Bajo jam 7 pagi, namun waktu keberangkatan ini tentatif, tergantung dengan keinginan wisatawannya, namun tidak mungkin lebih pagi dari jam 7. Mereka menawarkan dua titik destinasi, yaitu Pulau Rinca untuk melihat sang Komodo yang legendaris dan Pulau Bidadari ataupun Pulau Kelor untuk ber-snorkeling dan kalaupun kita tidak ingin atau tidak bisa melakukan snorkeling, kita masih bisa bermain-main di pantai pulau tersebut, pasir putih bersih, air laut bening dengan ikan-ikan kecil dan mahluk lainnya yg berdansa dan ber-pogo ria diantara bebatuan dan karang bak punker yang berpesta pora dengan gigs mereka.
Trip View to Pulau Rinca *Taken with Canon EOS 50D + Tamron SP AF 17-50mm f/2.8 XR Di-II D Aspherical (IF) + CPL (FL:17mm; F/11; 1/160sec; ISO-200)

Tiba di Pulau Rinca kita akan langsung berlabuh di Loh Buaya bukan di Perkampungan Rinca, Loh Buaya adalah nama lokasi Taman Nasional Komodo yang berada di Pulau Rinca, kita akan di kawal oleh seorang ranger/guide yang akan mengarahakan perjalanan kita, menjaga kita dari Komodo, dan akan menjawab semua pertanyaan kita tentang komodo, termasuk bagaimana cara komodo kawin. Ciri-ciri seorang ranger di Loh Buaya ini mereka pasti memegang sebuah tongkat yg berbentuk huruf 'Y' yang akan mereka gunakan untuk menakut-nakuti komodo yang mengancam keamanan wisatawan atau dirinya.

Ranger Loh Buaya *Taken with Canon EOS 50D + Canon EF 70-200mm F/2.8 L IS USM (FL:120mm; F/2.8; 1/160sec; ISO-125)
Sebelum memasukin lokasi Taman Nasional Komodo Loh Buaya, sebagai wisatawan yang baik dan perduli terhadap kelangsungan hidup komodo, sudah tentu kita harus membayar tiket dan administrasi (termasuk harga kamera foto/video), ada cukup banyak jenis tiket yang harus dibayar dan sudah tentu harga tiket antara wisatawan domestik dan wisatawan internasional berbeda jauh. Mari kita doakan semoga penggunaan hasil penjualan tiket masuk itu benar-benar dapat digunakan dengan baik, tidak ada koruptor yang menyentuh dana tersebut, kalau sampai ada yang korupsi dana tersebut, hukuman paling cocok untuk mereka adalah menjadi santapan Komodo.

Papan Pos Jaga Loh Buaya *Taken with Canon EOS 50D + Tamron SP AF 17-50mm f/2.8 XR Di-II D Aspherical (IF) + CPL (FL:17mm; F/11; 1/125sec; ISO-400)
Lokasi Pos Taman Nasional Komodo dikelilingi daerah yang cukup tandus, sehingga sejenak kita akan merasa sedang di Afrika, bukan di Indonesia, namun lokasi Pos-nya itu sendiri cukup teduh, terdapat rumah makan dan penginapan untuk wisatawan yang betah berlama-lama di Pulau Komodo dan juga terdapat sekumpulan tengkorak dari binatang mamalia yang menurut cerita ranger adalah sisa dari santapan komodo, sekitar 50m dari penginapan terdapat dapur umum tempat memasak santapan untuk para penjaga dan polisi hutan, dan di dekat dapur tersebut berkumpul beberapa komodo yang mencium aroma daging, dan menunggu untuk menikmati jatah mereka.
View di sekitar Pos Jaga Taman Nasional Komodo Loh Buaya *Taken with Canon EOS 50D + Tamron SP AF 17-50mm f/2.8 XR Di-II LD Aspherical (IF) + CPL (FL:17mm; F/14; 1/60sec; ISO-400)

What Komodo did to those Mamal *Taken with Canon EOS 50D + Tamron SP AF 17-50mm f/2.8 XR Di-II LD Aspherical (IF) + CPL (FL:17mm; F/3.5; 1/50s; ISO-250)

A Bunch of Komodo *Taken with Canon EOS 50D + Canon EF 70-200mm f/2.8 L IS USM (FL:70mm; F/7.1; 1/125sec; ISO-100)

2 komentar:

  1. na.. gini ni...
    poto ama cerita "how to get there"
    asik punya laaah :)

    Btw, poto2 yang snorkeling / diving mana mo?

    BalasHapus
  2. ga ada poto snorkeling... blm bs berenang aing

    BalasHapus