cari-journey

Kamis, 31 Mei 2012

Embung Haekrit : Solusi Susah Air di Kabupaten Belu NTT

Minimnya ketersediaan air adalah sebuah masalah besar yang terjadi di NTT Wilayah Kabupaten Belu, memiliki sebuah solusi untuk permasalahan ini, yaitu dengan membangun sebuah bendungan yang di namakan Embung Haekrit.

Embung Haekrit berada di Desa Manieten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Provinsi NTT. Lokasinya tidak terlalu jauh dari Kota Atambua, dan dapat diakses dengan kendaraan ataupun berjalan kaki, hanya 5KM dari kota Atambua.

Dengan luas genangan kurang lebih 62 hektar, Embung Haekrit diharapkan dapat menjadi solusi atas kebutuhan air untuk irigasi dan sebagainya. Walaupun tidak terlalu luas dan memiliki debit air yang tinggi, keberadaan Embung Haekrit sangat membantu warga dalam masalah air.

.: Embung Haekrit #1 :. Canon EOS 50D + EF 17-40mm F/4L USM + CPL + GND

Jumat, 24 Februari 2012

Oehala : Air Perdamaian

"Pada zaman kerajaan dulu terjadi sebuah pertikaian antar kedua suku yang sangat sengit, sampai akhirnya mereka menyadari bahwa pertikaian tersebut harus segera dihentikan dan kedamaian harus tercipta, sehingga bertemulah kedua suku tersebut di sebuah air terjun dan mereka melakukan perjanjian perdamaian dan juga berjanji untuk tidak akan melakukan pertikaian lagi. Lokasi tersebut akhirnya dinamakan Oehala, Oe berarti air dan Ala berarti damai, jadi Oehala berarti Air Perdamaian", begitulah Pae Nope menceritakan kepada saya tentang asal mula nama sebuah air terjun yang terletak di Kabupaten Timor Tengah Selatan.

.: Air Terjun Utama Oehala :. "Canon EOS 50D + EF 17-40 F/4L USM

Kamis, 23 Februari 2012

Mota'ain: Antara Indonesia dan Timor Leste

.:Mota'ain Perbatasan Indonesia-Timor Leste:. Canon EOS50D + EF 17-40 F/4L USM + CPL + GND

Timor Leste resmi berpisah dari Indonesia pada tahun 1999 dan Mota'ain adalah salah satu lokasi yang membatasi antara Indonesia dengan Timor Leste. Mota'ain berjarak 25 km dari Kota Atambua dapat di tempuh dengan kendaraan darat setelah melewati Atafufu, sebuah pelabuhan di sisi utara Atambua.

Jumat, 05 Agustus 2011

Banda Aceh

Banda Aceh yang tahun 2004 lalu tertimpa musibah tsunami tampaknya kini mulai pulih dari sisi pembangunan atau secara fisik, mungkin belum pulih sepenuhnya secara mental, sudah pasti tragedi bencana alam tsunami itu telah menorehkan luka yang cukup dalam di hati warga Banda Aceh. Perjalanan kali ini membawa saya ke Banda Aceh, sayangnya saya tidak punya banyak waktu untuk merekam semuanya, hanya sehari waktu saya untuk total hunting di sekitar kota ini, karena waktu yang terlalu sedikit akhirnya saya memutuskan untuk mengunjungi sisa-sisa dari tsunami sebagai tema utamanya. Kondisi waktu yang hanya sebentar, cuaca yang mendung dan berita duka yang datang dari sahabat saya yang meninggal dunia di malam kedatangan saya ke Banda Aceh membuat mood saya agak sedikit menurun. Dan post ini saya dedikasikan untuk almarhum sahabat saya, Heri Purnomo a.k.a Black (evue bassist).

Banda Aceh dapat di capai dengan transportasi darat, udara dan air. Pada kesempatan kali ini saya tiba di Banda Aceh dengan menggunakan Pesawat yang berangkat dari Medan, Sumatera Utara. Aceh memiliki Bandara Internasional yang bentuknya seperti masjid dengan kubah diatasnya, setiap orang yang baru datang di Aceh dan melihat Bandara Sultan Iskandar Muda ini pasti akan bergumam "Aceh memang layak disebut sebagai Kota Serambi Mekkah"

Bandara Sultan Iskandar Muda *Taken with Canon EOS 50D + Tamron SP AF 17-50mm f/2.8 XR Di-II LD Aspherical (IF) + CPL (FL:17mm; F/13; 1/80sec; ISO-100)

Sebagai sebuah kota islami, sudah pasti Banda Aceh memiliki sebuah Masjid Raya yang besar dan terkenal, masjid itu bernama Masjid Raya Baiturrahman, yang diawal pembangunannya ditujukan sebagai masjid kesultanan Aceh.

Kamis, 23 Juni 2011

Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur

Komodo National Park *Taken with Canon EOS 50D + Tamron SP AF 17-50mm f/2.8 XR Di-II LD Aspherical (IF) + CPL (FL:25mm; F/11; 1/80sec; ISO-100)

Ketika kita mendengar kata Komodo, pasti yang akan terpintas dalam fikiran kita tentang binatang melata, buas, dilindungi, kandidat 7 wonder, naga, dinosaurus, dan pulau Komodo. Pulau Komodo, dikenal sebagai pulau yang dihuni oleh banyak sekali komodo, dan pulau tersebut merupakan habitat asli komodo. Ternyata selain pulau Komodo terdapat satu buah pulau lagi yang dihuni oleh banyak komodo, yaitu pulau Rinca, bahkan menurut informasi dari warga di Labuan Bajo dan sekitarnya, pulau Rinca memiliki jumlah komodo yang jauh lebih banyak dari pulau Komodo itu sendiri, gosip menurut mereka, ada sekitar 1300 ekor komodo yg menetap dan hangout di pulau Rinca sementara di pulau Komodo tidak sampai setengahnya, hanya berkisar antara 600 ekor komodo.

Rabu, 22 Juni 2011

Moramo Waterfall

"Air terjun bertingkat yang indah!!!" Siapapun yang datang ke lokasi wisata Air Terjun Moramo pasti akan berdecak kagum dengan keindahan yang disuguhkan, imajinasi kita bahwa air terjun adalah air yang jatuh dari ketinggian seperti terjun bebas seolah-olah terpatahkan saat kita melihat Air Terjun Moramo yang berada di Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara ini.
*Taken with Canon EOS 50D + Canon EFS 18-200mm F/3.5-3.6 IS + CPL (Fl:18mm; F/22; 15sec; ISO-200)

Paotere Harbour

*Taken with Canon EOS 50D+Canon EFS 18-200mm F/3.5-5.6 IS+CPL (FL:20mm; F/10; 1/80sec; ISO-250)


Paotere adalah nama sebuah pelabuhan bagi perahu nelayan dan perahu pinisi di Makassar, Sulawesi Selatan, selain berfungsi sebagai tempat berlabuhnya perahu, sebagai tempat terminal transportasi laut, Paotere juga terkenal sebagai salah spot hunting foto di Makassar yang tidak kalah seru dengan Pelabuhan Sunda Kelapa di Jakarta.


*Taken with Canon EOS 50D+Canon EFS 18-200mm F/3.5-5.6 IS+CPL (FL:18mm; F/10; 1/80sec; ISO-160)